Aku adalah bayang-bayang
Yang terus merasakan mimpi
Tak tahu di mana aku berada?dari mana asalku?
Semua terjadi begitu saja...
Hingga sering terfikir...
Aku adalah aktor film
Menjadi bintang utama tentunya
Hingga semua orang hanya berakting di depanku
Mereka semua hanya hiburan!
Aku adalah bayang-bayang
Yang terbuang dari tubuhku
Namun terus kumencari naskah filmku
Tuk membunuh rasa muak ini
Hingga sering terfikir…
Aku adalah makhluk halus
Yang tak pernah digubris
Hanya berjalan menyusuri trotoar panas
Tanpa mendapat arti diri
Aku adalah bayang-bayang
Yang selalu merasa sendiri
Dalam tawa-tawa mereka
Hanya temukan keheningan
Hingga sering terfikir...
Aku adalah malaikat
Yang lahir tanpa dibelai manja
Dicium lembut oleh ibu
Tertawa hangat dengan bapak
Aku adalah bayang-bayang
Yang tak pernah menyela lelah
Saat adzan berkumandang
Yang katanya panggilan dari Allah
Hingga sering terfikir…
Aku adalah setan alas
Yang dipersiapkan untuk dijilat api neraka
Namu sering kuberharap…
Mereka…pemeran figuran terbakar habis
Lebih dulu dari aku
Hingga bisa denga puas kutertawai mereka
Yang sering menertawai dan menginjak
Jati diri yang terus bertualang menyusuri hampa
(terinspirasi dari cerita Muslim, anak jalanan kota Bandung dalam komik fotografi “Bunga-bunga trotoar”,2002)
Tuesday, April 3, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment