Waktu seringkali bertopeng
Luang dan sempit datang tak terduga
Menuntun akal untuk bercengkerama
Membentuk sebuah konstruksi makna
Tentang hidup, bahkan tentang mati
Aku memilih untuk terus melayani
Arah tuntunan hati nurani
Ketimbang menyerah pada kemarahan
Atas permainan sang waktu
Hingga hati dan akalku menyatu
Dan mengajariku tentang kesabaran
Yang dapat menyingkap topeng waktu
Hikmah memang terlalu dalam
Bagi orang yang berkerak hati
Dan mencumbui harinya dengan dangkal
Hari ini telak kuterima darimu wahai sang waktu
Untuk lebih bijak menyemangati diri dan orang-orang yang kucintai
18 Desember 2006
Monday, April 2, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment